Kepercayaan Diri

saya percaya kepada Tuhan, dan saya percaya Tuhan ada didalam setiap hati manusia. Dengan demikian saya percaya pada hati nurani saya. saya percaya kepada keluarga saya. saya percaya bahwa Tuhan memberi segala sesuatu yang saya butuhkan untuk sukses bila saya bekerja sebaik-baiknya dengan segala kemampuan dan talenta yang Tuhan berikan dan dengan sikap mental yang positif untuk memperolehnya melalui pelayanan yang jujur, setia dan konstruktif.




saya percaya dengan doa dan tidak pernah memjamkan mata saya sebelum tidur, tanpa doa, untuk memperoleh petunjuk Tuhan sampai saya mencapai kesabaran kepada orang lain dan toleran kepada mereka yang tidak mempunyai kepercayaan seperti saya.

saya percaya bahwa sukses adalah akumulasi dari keberhasila yang kecil-kecil. saya percaya bahwa setiap keberhasilanitu adalah hasil perkalian dari sikap mental yang positif, kerja keras dan kemampuan saya serta tidak tergantung pada kelicikan, pengkhiantan teman-teman atau orang yang bekerjasama dengan saya.

Saya percaya bahwa saya akan keluar dari hidup sama persis dengan apa yang saya tanamkan di dalamnya. dengan demikian saya akan berhati-hati dengan perbuatan saya terhadap orang lain, sebagaimana yang saya inginkan mereka perbuat pada saya. saya tidak akan memfitnah siapa saja yang tidak saya sukai, karena memang pada dasarnya di hati saya tdak ada yang namanya tidak suka kepada orang lain. saya tidak akan meremehkan pekerjaan yang saya lakukan sekarang hanya karena pemikiran orang lain yang menganggapnya hanya buang- buang waktu, atau hanya memberikan penghasilan yang hanya sedikit, serta membandingkan dengan pekerjaan orang yang lain yang mngkin lebih baik. karena pada setiap pekerjaan yang saya lakukan disitulah saya akan memberikan kemampuan dan pelayanan sebaik-baiknya sesuai dengan apa yang ada dan kemampuan yang saya miliki sekarng. karena saya telah berjanji untuk sukse dan menikmati hidup ini. karena selama ini kebanyakan dari orang-orang melakukan sesuatu itu hanya karena kehendak orang lain, bukan atas kehendaknya sendiri. jadi kapan kita bisa melakukan kehendak kita jika kita hanya fokus kepada kehendak orang lain. mau melakukan ini, tidak enak sama omongan ini, mau bicara itu takut menyinggung orang ini, mau berbuat ini, bersebrangan dengan pendapat masyarakat umum. seakan-akan hidup kita ini dibatasi. padahal pada hakekatnya kita semua adalah makhluk yang bebas dan sebebas-bebasnya untuk menikmati karya Tuhan. toh orang tidak butuh yang namanya proses mereka hanya akan melihat hasil akhirnya.. mereka hanya akan menjudge BAIK/BURUK, tanpa mempertimbangkan apa yang kita lakukan menuju hasil yang kita peroleh.

dan pada akhirnya, saya akan selalu memafkan mereka yang menyinggung, melukai, ataupun menyakiti saya, karena saya pun menyadari bahwa kadang apa yang saya lakukan kadang tanpa saya sadaripun bisa menyinggung perasaan orang lain dan saya tetap membutuhkan kata Maaf dari mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

thanks..